Gempa M4,4 Guncang Padang, Ini Penjelasan BMKG

Gempa M4,4 Guncang Padang, Gempa bermagnitudo M4,4 mengguncang Kota Padang, Sumatera Barat, petang ini pukul 16.26 WIB.
baca juga: Pengacara Minta Istri Sambo Di tahan
BMKG menjelaskan, gempa tersebut merupakan gempa tektonik dan tak berpotensi tsunami. Dengan memperhatikan lokasi episenter
dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat aktivitas Sesar,
kata Suaidi Ahadi, Kepala Stasiun Geofisika Padang Panjang kepada wartawan, Senin (22/8/2022).
Menurut Suaidi, dari hasil analisis BMKG menunjukkan bahwa gempa bumi ini memiliki parameter dengan magnitudo M4,4.
Episenter gempa bumi terletak pada koordinat 1,12 LS dan 100,30 BT atau tepatnya berlokasi di Laut pada 21 km Barat Daya Padang, Sumbar pada kedalaman 44 km.
“Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang di timbulkan akibat gempa bumi tersebut. Hasil pemodelan menunjukkan
bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami,” jelas dia. Suaidi menyatakan, hingga pukul 16.45 WIB belum tercatat adanya gempa bumi susulan.
Masyarakat di minta tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat di pertanggung jawabkan kebenarannya.
“Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal Anda cukup tahan gempa ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa sebelum kembali ke dalam rumah,” imbau Suaidi.
Gempa M 6,5 Bengkulu Di rasakan Kuat 6 Detik, Warga Sempat Panik Berhamburan

Gempa magnitudo (M) 6,5 terjadi di wilayah Kaur, Bengkulu. BNPB menyebut gempa di Bengkulu itu terjadi cukup kua
t beberapa detik sehingga warga berhamburan ke luar rumah. Laporan sementara Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD)
Provinsi Bengkulu bahwa guncangan gempa bumi di rasakan cukup kuat selama 2-6 detik dan beberapa masyarakat di buat panik
sehingga berhamburan keluar rumah, tulis BNPN di akun Twitter-nya, Selasa Hasil analisis BMKG menunjukkan gempa bumi ini memiliki parameter update
dengan magnitudo 6,3. Episenter gempa bumi terletak pada koordinat 5,22 LS dan 102,95 BT, atau tepatnya berlokasi di laut
pada jarak 80 km arah selatan Kota Manna, Bengkulu, pada kedalaman 52 km. Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya,
gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat aktivitas subduksi Lempeng Indo-Australia yang menunjam ke bawah Lempeng Eurasia,
tepatnya di zona megathrust. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust fault),
kata Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG Daryono melalui keterangan tertulis, Selasa (23/8).
Daryono mengatakan, hingga saat ini, dari hasil monitoring, belum ada aktivitas gempa susulan. Gempa tidak berpotensi tsunami.
“Hingga pukul 22.30 WIB, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempa bumi susulan (aftershock),” ucapnya.
Lebih lanjut, Daryono mengimbau masyarakat menghindari bangunan yang retak dan rusak akibat gempa.
Masyarakat juga diminta mengecek kondisi bangunan rumah sebelum kembali masuk. Kepada masyarakat di imbau agar tetap tenang
dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat di pertanggung jawabkan kebenarannya. Agar menghindari dari bangunan
yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa. Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa,
ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali ke dalam rumah,” imbuhnya.
baca juga: Dear Bobby Nasutio